Senin 20 May 2013 22:53 WIB

SBY Perintahkan Lemhanas Berbenah

Rep: Esthi Maharani / Red: Djibril Muhammad
Presiden SBY
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Presiden SBY

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) berbenah. Menurut dia, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar institusi strategis terseut bisa menjadi lembaga bertaraf dunia.

"Banyak yang telah dilakukan Lemhanas, tapi terus terang saya melihat banyak yang harus dilakukan ke depan," katanya saat menerima Gubernur Lemhanas, Budi Susilo Soepandji di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (20/5).

Ia mengatakan sejak 2005, pemerintah memberikan kesempatan kepada Lemhanas untuk studi banding ke lembaga-lembaga serupa di seluruh dunia. Hal tersebut tak lain agar Lemhanas bisa berbenah dan meningkatkan kinerja.

"Sebenarnya, sejak 2005 ketika saya baru memulai memimpin negeri ini, saya telah memberikan penugasan, misi kepada Lemhanas untuk berbenah diri dan tingkatkan kinerja. Karena era waktu itu, tahun-tahun awal reformasi semua berbenah diri, termasuk pemerintah," katanya.

Menurut dia, Lemhanas harus mampu mencetak pemimpin-peminpin strategis baik yang berkaitan dengan kompetensi, karakter, nilai, etika, maupun yang berkaitan dengan visi, policy, strategic development, manajemen, strategic leadership in action, termasuk crisis action leadership.

"Lulusan Lemhanas itu harus mengerti negara dan dunianya, mampu mengembangkan strategi dan kebijakan, cakap menjadi leader dan manajer pada tingkat strategis. Dan di atas segalanya adalah mereka mencintai Tanah Airnya. Mengerti sejarahnya, sistem, nilai dan semua yang menjadi kekhasan negara tercinta ini," kata Presiden SBY.

Menurut Presiden, dalam kapasitasnya sebagai pemimpin dunia, pemimpin Indonesia di masa depan dituntut gigih memperjuangkan kepentingan strategis Indonesia di kancah global.

Dalam kuliah dengan materi Strategic Leadership akhir pekan lalu, Presiden SBY menekankan  teori dan aplikasi kepemimpinan strategis di tingkat nasional dan global.

Presiden menegaskan, tantangan kepemimpinan era transformasi adalah menjaga kesinambungan upaya bangsa menuju Indonesia yang maju, kuat dan sejahtera pada 2045 mendatang. "Jaga kondisi nasional yang stabil, demokratis, aman dan seimbang dalam dinamika perubahan besar," katanya.

Dalam pemaparan Gubernur Lemhanas antara lain dihadiri Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menhan Purnomo Yusgiantoro, dan Jubir Presiden Julian Aldrin Pasha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement