REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mahfudz Siddiq mengatakan partainya mempunyai banyak sumber keuangan. Lantas dari mana saja sumber pendanaan partai yang dipimpin oleh Anis Matta ini?
Pertama, kelompok pengajian yang dinamakan Halaqah Tarbawiyah. Jumlahnya mencapai lebih dari 200 ribu kelompok pengajian. Pengajian Halaqah Tarawiyah menghimpun dana partai. Setiap pekan masing-masing kelompok pengajian bisa menghimpun Rp 50-100 ribu.
Sumber selanjutnya, PKS menerapkan infak wajib bulanan bagi anggota inti yang berjumlah lebih dari 600 ribu orang. Yang terdiri dari iuran wajib dan zakat penghasilan. Besaran infak wajib bulanan berbeda bagi setiap anggota. Disesuaikan dengan besaran penghasilannya.
Kemudian, PKS juga menerapkan zakat tahunan. Berupa zakat maal, zakat fitrah, infak dan shadaqah anggota. Biasanya dihimpun selama ramadhan. Lembaga-lembaga amil zakat yang dikelola kader PKS juga menghimpun zakat, infak, dan shadaqah dari masyarakat.
Dari pejabat publik baik di legislatif maupun eksekutif, diwajibkan memberikan infak bulanan. Anggota Fraksi PKS DPR tiap bulan membayar infak senilai Rp 20 juta ke DPP PKS.
"Ada 57 anggota di DPR, 200-an anggota DPRD Prov dan 2000-an anggota DPRD Kab/Kota. Besaran infak bulanannya berbeda-beda," kata Mahfudz kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
PKS juga mengenal ta'awun maali atau partisipasi pendanaan. Biasanya dilakukan jika ada kegiatan tertentu. Seperti musibah yang dialami anggota.Ta'awun maali bersifat sukarela termasuk jumlahnya. Bisa juga dilakukan dalmm bentuk pinjaman lunak. Misalnya, kader meminjamkan dana Rp 500 juta untuk membantu membangun kantor DPD.
PKS juga menerapkan kerjasama program. Kader-kader PKS yang mengelola lembaga pendidikan, sosial, dakwah dan bisnis menjalin kerjasama melalui program. Misalnya, BPR syariah milik kader bekerjasama program dengan Bidang Ekonomi di PKS.
Mahfudz menambahkan PKS juga menggunakan dana bantuan keuangan parpol dari pemerintah setiap tahun berdasarkan perolehan suara pemilu. Terakhir, PKS mengenal hibah aset bergerak dari dermawan.
"Ada yang bantu motor, mobil, komputer. Untuk kendaraan biasanya pakai nama pribadi," ujar Mahfudz.
Sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai, menurut Mahfudz pendistribusian partisipasi pendanaan tidak terpusat. Artinya, tidak dipegang dan dikendalikan penuh oleh presiden PKS. Pemenangan pemilu 2014 dikerjakan langsung oleh tim pemenangan.