REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA – Manado menjadi sekretariat World Coral Reef Conference yang akan diadakan pada 2014.
‘’Sulawesi Utara masuk dalam wilayah coral triangle, ahli-ahli di Sulawesi utara bisa mengoptimalkan sekretariat yang ada di Manado,’’ ujar Deputi Kemenko Kesra Bidang Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial Willem Rampangilei di Pos Komando Taktis Ekspedisi NKRI Subkorwil Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis (16/5).
Willem mengunjungi pelaksananan Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi bersama Wakil Komandan Jenderal Kopassus yang berindak sebagai wakil komandan Ekspedisi NKRI, Brigjen TNI Jaswandi. Sebelum ke Minahasa, kunjungan kepada tim ekspedisi dilakukan di Subkorwil Sangihe. Tim Ekspedisi mendapatkan biota-biota laut yang menurut tim ahli ekspedisi ada yang belum teridentifikasi.
Tim Subkorwil sangihe melakukan penelitian biota laut di perairan Sangihe, sedangkan Tim Ekspedisi Subkorwil Minahasa melakukan penelitian biota laut di pesisir Poopoh-Teling. Selebihnya, Tim Minahasa melakukan penelitian flora-fauna di hutan-hutan yang ada di Minahasa, Minahasa Selatan, Bolaang Mangondow, dan sebagainya. Selain meneliti flora fauna, tim juga meneliti kondisi sosial budaya, geologi, dan kehutanan.
Tim Ekspedisi juga melakukan kegiatan sosial melalui Tim Komunikasi Sosial, mulai dari pelayanan KB gratis, pembangunan jembatan gantung, hingga pembuatan lapangan sepak bola. Willem meresmikan lapangan sepak bola ini. ‘’Di sini sudah tiga puluh tahun tak ada lapangan sepak bola, dan sekarang bisa kita buat,’’ lapor Wakil Komandan Subkorwil Minahasa Kapten Inf Jaidi.
Hasil ekspedisi
Willem menegaskan, hasil ekspedisi akan sangat berguna bagi pembangunan. Saat ini, Indonesia bersama Inggris dan Nigeria ditugasi PBB untuk merumuskan agenda pembangunan pasca-2015. ‘’Isu saat ini adalah soal energi, pangan, dan lingkungan. Ekspedisi ini dilaksanakan untuk kepentingan lingkungan,’’ ujar Willem.
Tahun ini, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Sosial terlibat dalam ekspedisi yang diprakarsai TNI AD itu. Ekspedisi telah dilakukan di Sumatra pada 2011 dan Kalimantan pada 2012. Tahun depan dilanjutkan di Papua. ‘’Kementerian kami mengatur mekanisme keterlibatan lembaga-lembaga pemerintah di ekspedisi dan merumuskan anggaran ke ekspedisi,’’ ujar Willem.
Ekspedisi NKRI berlangsung sejak awal Maret hingga awal Juli meliputi cakupan penelitian dan penjelajahan di semua provinsi yang ada di Sulawesi. Ditambah pula penelitian biota laut yang melibatkan tim peneliti LIPI di perairan antara Sulawesi dan Kalimantan selama dua pekan di bulan Mei ini.
Selama di Minahasa dan sekitarnya, tim mudah menemukan berbagai jenis binatang di hutan kabupaten Bolaang Mangondow. Di Kabupaten Minahasa kami susah mendapatkannya. ‘’Tradisi masyarakat Minahasa adalah berburu segalamacam binatang untuk dikonsumsi,’’ ujar Dedi Purwanto, anggota tim peneliti flora fauna.
Hal yang diakui Jimmy Lanek, warga Minahasa. ‘’Di hutan Bolaang Mangondow masih bisa ditemukan binatang. Tradisi berburunya minim, karena banyak Musli8m di sana. Tidak seperti di Minahasa, yang Kristen,’’ ujar Jimmy.