REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Freeport Indonesia masih mencari 25 pekerja yang terperangkap runtuhnya terowongan di fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan, Papua, Selasa (14/5) kemarin.
Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto mengatakan, hingga pukul 17.00 WIB, dari 39 pekerja yang terjebak dalam longsor. Empat di antaranya meninggal dunia dan sepuluh luka-luka.
"Sedang 25 pekerja lainnya belum diketahui dan masih dalam pencairan," katanya dalam siaran pers, Rabu (15/5).
Freeport menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban meninggal. Menurut Rozik, pihaknya menerjunkan sekitar 200 tenaga penyelamat ke tempat kejadian.
Tim penyelamat tidak hanya berasal dari pekerja Freeport, namun juga melibatkan kontraktor, staf geoteknik, dan pejabat pemerintah terkait.