REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat bakal menjadi provinsi percontohan penyelenggaraan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan.
Seharusnya, secara nasional program BPJS ini, baru dimulai pada Januari 2014. Namun, Pemprov Jabar akan memulai kesiapan dan sosialisasi program jaminan kesehatan tersebut pada Juni tahun ini.
"Juni depan, BPJS Kesehatan mulai dilakukan di Jabar," ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan kepada wartawan pada acara Diseminasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Rabu (15/5).
Aher mengatakan daerah yang menjadi pilot project adalah kawasan Bandung Raya, yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang. Kelima daerah itu dijadikan contoh untuk selanjutnya dikembangkan di daerah lain.
Dia pun merasa optimististis program ini bakal berjalan sukses. Terlebih, jaminan kesehatan masyarakat merupakan amanat Undang-Undang 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional."Ya harus sukses, kan program negara," katanya.
Menurut Heryawan, Jabar dipilih jadi percontohan karena provinsi ini memiliki sistem rujukan terbaik. Selain itu, penduduk Jabar yang terbilang tinggi sangat cocok untuk dijadikan contoh. Kalau program ini berhasil, maka bisa berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kesehatan masyarakat Indonesia.