REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kritik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta tak melulu dianggap sebagai sikap perlawanan. Apalagi KPK sebagai lembaga yang dijalankan oleh manusia, sehingga tidak selalu benar.
"Kasus kebocoran sprindik Anas Urbaningrum menunjukkan mereka juga manusia yang bisa lengah," ujar Ketua Fraksi DPR Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid, Rabu (15/5).
Sebenarnya, ujar Hidayat, kritik terhadap KPK tidak menjadi masalah. Sikap ini pun bukan berarti menentang semangat antikorupsi. "Selama sesuai dengan aturan hukum yang berlaku itu tidak apa-apa," katanya.
Ia pun meminta agar kritik dan kriminalisasi atau perlawanan disamaratakan. PKS juga mempersilakan jika ada temuan KPK atau PPATK terkait aliran dana mencurigakan dari Ahmad Fathanah atau juga Luthfi Hasan Ishaaq.
Namun, ia meminta agar semua dilakukan terbuka. Sehingga jelas dan tidak menjadi wacana yang membingungkan. "Bongkar saja semua aliran dana Fathanah," katanya.