REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Soft launching proyek Mass Rapid Transit (MRT) sudah dilakukan sejak 2 Mei 2013 lalu. Namun, hingga kini pengerjaan fisik MRT belum juga dilakukan.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tidak mau tergesa-gesa mengenai hal itu. Menurut pria yang akrab disapa Jokowi ini, untuk memulai pembangunan MRT membutuhkan waktu. Sebab pengerjaan fisik MRT berkaitan dengan mobilisasi alat-alat, seperti mesin bor untuk persiapan menggali ke bawah tanah.
Jokowi mengatakan jika tidak ada kesiapan, pengerjaan fisik MRT itu bisa menyebabkan kekacauan lalu lintas. "Saya enggak mau kerjaan itu tergesa-gesa. Karena menyangkut sarana lain yang tentu saja memerlukan trafik manajemen lalu lintas, supaya tidak menimbulkan kemacetan total," kata dia di Balai Kota, Jakarta, Selasa (14/5).
Jokowi juga tidak mau memasang target kapan pembangunan proyek transportasi massal itu dimulai. Bagi dia, yang paling terpenting adalah sudah ada kontraktor yang terpilih.