REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim forensik RS Polri Jakarta Timur tengah melakukan autopsi terhadap tujuh jenazah terduga teroris yang tewas tertembak saat penggerebekan yang dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Mabes Polri pada Rabu (8/5).
"Tujuh orang yang tewas tersebut adalah Abu Roban, Bastari, Toni, Bayu alias Ucup, Budi alias Angga, Junet alias Encek dan Sarame," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Hubungan Masyarakat (Humas) Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis malam.
Satu jenazah terduga teroris yang tewas dalam penyergapan di Kendal, Jawa Tengah, tiba di RS Polri pada pukul 21.30 WIB dan tiga jenazah lain terduga teroris yang tewas dalam penyergapan di Kebumen tiba di RS Polri pada pukul 19.10 WIB. Sementara itu tiga jenazah yang merupakan terduga teroris asal Bandung telah tiba di RS Polri sebelumnya.
"Tim Densus 88 telah menangkap terduga teroris dalam keadaan hidup berjumlah 17 orang, kata Brigjen Boy Rafli.
Para terduga teroris yang ditangkap di Jakarta dalam keadaan hidup yakni Faisal alias Boim, Endang, Agung, Agus Widharto dan Iman. Sedangkan yang ditangkap di Kendal yakni Puryanto dan Iwan, katanya.
Terduga teroris yang ditangkap di Kebumen yakni Farel, Wagiono, Slamet dan Budi. Kemudian terduga teroris yang ditangkap di Bandung yakni William Maksum alias Acum alias Dadan dan Haris Fauzi alias Jablud.
"Kelompok ini merupakan sisa kelompok Abu Omar dan Autad Rawa. Pengakuan sementara, yaitu mereka melakukan pencarian dana. untuk mendukung Mujahidin Indonesia Timur di Poso Pimpinan Autat Rawa dan Santoso," kata Boy.