Kamis 09 May 2013 15:45 WIB

Beras Asal Pakistan Diselundupkan Lewat Sebatik

Stok beras miskin (raskin) di salah satu gudang BUlog.
Foto: Antara/Arief Priyono
Stok beras miskin (raskin) di salah satu gudang BUlog.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Puluhan ton beras asal Pakistan marak diselundupkan ke Kabupaten Nunukan Kaltara melalui Pulau Sebatik.

Seorang warga Desa Ajikuning Kecamatan Sebatik Tengah di Sebatik, Kamis, membenarkan maraknya beras yang dikemas dengan karung plasti warna merah itu masuk ke Pulau Sebatik hingga dua kali sebulan.

Ia mengaku seringkali menyaksikan langsung pembongkaran beras asal Malaysia yang diangkut dengan kapal kayu berkapasitas ratusan ton di Sungai Ajikuning Wilayah Sabah Malaysia yang berbatasan dengan Desa Ajikuning Kecamatan Nunukan Tengah Kabupaten Nunukan.

Namun warga setempat mengetahui bahwa beras tersebut berasal dari Malaysia dan selanjutnya diangkut kembali ke wilayah lain di utara Pulau Kalimantan seperti Malinau, Bulungan dan Kabupaten Tanah Tidung, sebut warga yang minta namanya tidak diekspos.

"Kami tidak tahu kalau beras yang datang itu dari Pakistan. Tapi yang saya tahu dibeli di Malaysia, cuma memang warna karung beda dengan beras produksi Malaysia. Warna karungnya tuh merah, sedangkan beras Malaysi karung warna biru," beber warga tersebut melalui telepon.

Menurut warga setempat, setiap kali beras asal Pakistan itu masuk jumlahnya diperkirakan mencapai 50 ton ke atas dan diangkut dengan barang-barang lainnya seperti minuman keras, minyak goreng, racun dan gula pasir.

Maraknya penyelundupan beras dan barang-barang produksi Malaysia tersebut diakui Imam dari Satgas Intelijen (SGI) Kodam Mulawarman Kaltim.

Ia mengaku telah memiliki data akurat tentang penyelundupan beras tersebut yang bertuliskan produksi asal Pakistan. "Saya sudah punya dokumentasi soal penyelundupan beras itu. Kalau diperhastikan dari kemasannya beras asal Pakistan cuma dibeli di Tawau (Malaysia)," aku Imam.

Imam mengatakan, beras tersebut diselundupkan oleh seorang pengusaha di Pulau Sebatik namun bukan untuk konsumsi masyarakat Kabupaten Nunukan sehingga dianggap pelanggaran.

Ia menduga beras bersama barang-barang lainnya di suplai ke daerah lain seperti Malinau, Tarakan, Tanjung Selor Bulungan dan mungkin sampai Berau.

Anggota SGI ini mengaku sedang mendalami kasus penyelundupan beras ini dan akan menindak secara tegas.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement