REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggerebekan jaringan terorisme oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 pada Rabu (8/5) lalu berbuah hasil. Dari lima wilayah yang Densus kepung, dalam satu hari mereka berhasil menjaring dua puluh teroris, dimana tiga belas diantaranya ditangkap hidup dan sisanya tewas.
Tak hanya berhasil meringkus dan melumpuhkan para terduga teroris, Densus 88 juga berhasil mengumpulkan banyak barang bukti (barbuk) dari markas mereka.
Saat penggerebekan dilakukan di wilayahTangerang Selatan, Banten yakni daerah Ciputat dan Pondok Aren, contohnya, selain meringkus lima terduga teroris, Densus juga mengamankan 1 senjata api berjenis revolver, 20 butir peluru, beberapa perhiasan, laptop, HP, dan uang tunai Rp 30 jutaan.
Demikian pula saat penggerebekan di Kebumen, Jawa Tengah. Densus menyita beberapa Senpi, Bom rakitan dan granat. Di Batang dan Kendal, Jawa Tengah saat penyergapan barang bukti 1 FN dengan 6 butir peluru, 1 revolver dengan 3 butir peluru, note book, dan flash disc berisi panduan bom.
Terakhir, dalam penyergapan yang berlangsung dua kali Bandung, yakni, wilayah Soreang dan Cigondewah, selain mampu meringkus dua terduga dan melumpuhkan tiga tersangka teroris, tak sedikit barang bukti yang Densus 88 dapatkan.
Pistol rakitan jenis browning, satu magazine , amunisi kaliber 3.8 special sebanyak 200 butir, berhasil disita. Tak cukup sampai di situ, amunisi 9mm sebanyak delapan puluh butir, pisau genggam, dua unit HP, satu kamera satu unit, dua modem, satu senpi jenis revolver dan uang tunai Rp 6 juta berhasil disita.
“Penangkapan yang Bandung ini memang menjadi tonggak kami melakukan penggerebakan di tempat lainnya,” ujar Karopenmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar pada Kamis (9/5) mengomentari banyaknya barang bukti yang terjaring di Bandung.