Rabu 08 May 2013 23:32 WIB

Siswa Sekolah Paling Rawan Alami Kecelakaan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dewi Mardiani
Kecelakaan (Ilustrasi)
Foto: FOTO ANTARA/Mohamad Hamzah/ed/NZ/12.
Kecelakaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengguna jalan usia muda terutama siswa sekolah merupakan kelompok yang paling rawan mengalami kecelakaan. Mereka baik sebagai pejalan kaki, pengendara sepeda motor maupun pengendara sepeda motor.

Karena tingginya mobilitas siswa terutama saat jam berangkat dan pulang sekolah Hal itu dikemukakan  Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan  Prof Tjandra Yoga Aditama dalam surat elektroniknya yang dikirim, Rabu (8/5).

Dia mengungkapkan data dunia  menunjukkan kecelakaan di jalan raya merupakan penyebab kematian utama pada anak muda berusia 15 – 29 tahun. Berdasarkan data Kepolisian, pada tahun 2010, kasus Kecelakaan Lalu Lintas (KLL)  tertinggi pada usia 15 – 19 tahun (16.7 persen), dan jenis kendaraan terbanyak yang terlibat kecelakaan adalah sepeda motor sebanyak 75 persen.

Secara khusus tahun ini kegiatan pekan keselamatan jalan dititikberatkan pada kampanye dan promosi kesehatan, keamanan, dan keselamatan di jalan kepada anak usia sekolah. ''Anak usia sekolah perlu mendapatkan pendidikan tentang keamanan dan keselamatan berlalu-lintas sejak dini, dengan membekali pengetahuan dan peraturan lalu lintas pada usia sekolah,''jelas dia.

Untuk itu program pekan keselamatan Jalan merupakan suatu kegiatan yang penting dan sejalan dengan semangat Dekade Aksi Keselamatan Jalan (Decade of Action for Road Safety) atau DoA. DoA  merupakan kegiatan yang menyeluruh antarlintas program dan lintas sektor dalam upaya menurunkan angka fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas baik secara nasional, regional, maupun global.

Target global DoA adalah menurunkan 50 persen fatalitas korban dan cedera berat atau serius sampai dengan tahun 2020. Dalam mendukung aksi ini, Presiden Republik Indonesia telah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, kata  Prof Tjandra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement