REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Ulah sejumlah suporter PSIS Semarang yang melakukan perusakan dan penjarahan sejumlah tempat usaha serta rumah warga pada Senin (6/5) sangat merugikan warga Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
"Jumlah kerugian akibat kerusuhan itu mencapai Rp643 juta," kata Sekeretaris Kecamatan Godong Joko Supriyanto di Grobogan, Selasa.
Berdasarkan hasil pendataan sementara yang dilakukan oleh tim gabungan inventarisasi kerusakan dan kerugian akibat ulah suporter PSIS Semarang itu di empat desa, yakni Desa Bringin, Jati Lor, Bugel, Godong dan Klampok yang sama-sama di Kecamatan Godong.
Adapun jumlah objek yang mengalami kerusakan maupun penjarahan, untuk Desa Godong sebanyak 73 objek, Bugel sebanyak 36 objek, Bringin dan Jati Lor masing-masing satu objek, dan Klampok 33 objek dengan nilai kerugian bervariasi.
Rincian kerugian, yakni untuk Desa Bringin jumlah kerugian mencapai Rp2,5 juta, Jati Lor sebesar Rp500.000, Bugel Rp70 juta, Godong sebesar Rp400 juta dan Klampok sebesar Rp170 juta.
"Jika masih ada laporan, tentunya akan ditambahkan," ujarnya.
Dari sejumlah objek yang mengalami kerusakan, katanya, terdapat enam unit sepeda motor milik warga yang dibakar, sebanyak tiga unit di Desa Bugel dan tiga unit di Desa Godong.
Sementara sepeda motor yang dirusak, yakni di Desa Godong sebanyak dua unit dan di Desa Klumpit tiga unit, serta sebuah mobil di Desa Bugel.
"Kami juga mendapatkan laporan, adanya sepeda motor milik warga yang dicuri beserta surat-suratnya," ujarnya.
Kerugian terbesar, katanya, dialami sebuah warung makan "Tambak Mulyo", karena diperkirakan mencapai Rp100 juta.
Informasinya, kata dia, semua isi yang ada di dalam warung makan ludes dijarah, termasuk alat elektronik maupun barang-barang berharga lainnya.
Hasil pendataan tersebut, katanya, akan dilaporkan kepada Bupati Grobogan.
"Hanya saja, kami tidak mengetahui apakah ada ganti rugi atau tidak atas peristiwa tersebut," ujarnya.
Salah seorang warga Desa Godong, Kecamatan Godong, Urip Sri Mulyani (45) mengakui bahwa rumahnya mengalami kerusakan, terutama kaca ruang tamu serta di almari pakaian juga berantakan.
Di dalam rumah, kata dia, terdapat batu, botol minuman, serta kayu yang diduga digunakan untuk perusakan rumahnya.
"Beruntung, semua barang-barang berharga sudah saya sembunyikan di rumah saudara, termasuk sepeda motor, karena mendengar adanya aksi penjarahan di Desa Klampok," ujarnya.
Sugiman, warga lainnya yang memiliki tempat usaha yang disewakan untuk jualan pakaian juga ikut jadi sasaran penjarahan.
"Semua pakaian dan alat elektronik yang ada di dalam toko, habis dijarah oleh suporter PSIS Semarang," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, kata dia, ruko mengalami kerusakan parah, terutama pada pintu.