Senin 06 May 2013 23:41 WIB

'Ground Breaking' Cilamaya Tunggu Studi JICA

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah menangguhkan rencana ground breaking Pelabuhan Cimalaya, Karawang, Jabar. Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Denny Juanda Puradimadja, penangguhan ini karena masih menunggu hasil studi yang tengah dilakukan JICA.

"Rencana ground breaking Cimalaya tidak diputuskan dalam Musrenbangnas yang digelar Selasa (30/4) lalu," ujar Denny kepada wartawan, Senin (6/5).

Menurut Denny, pelabuhan Cimalaya belum diputuskan untuk ground breaking. Saat ini, pemerintah masih berkonsentrasi pada membangun Pelabuhan Kalibaru. "Baru bandara Kertajati yang sudah confirm," katanya.

Keberedaan Pelabuhan Cilamaya ini, kata Denny, bisa menunjang rencana kawasan Cikarang Kabupaten Bekasi akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di kawasan Pantai Utara Jabar. KEK ini, nantinya akan terkoneksi dengan Pelabuhan Cilamaya.

Desain awal pelabuhan ini, kata dia, memakan lahan seluas 500 hektare. Desain baru pelabuhan, lebih didorong ke laut. "Jadi, lahan yang dibutuhkan hanya sekitar 200 hektare," katanya.

Menurut Denny, pelabuhan itu, rencananya akan dihubungkan dengan jalan layang untuk mengantisipasi perubahan fungsi lahan sawah di Karawang menjadi kawasan industri baru yang dikhawatirkan tumbuh mendekati pelabuhan itu. "Sawah tidak boleh dikorbankan," kata Deny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement