Jumat 03 May 2013 21:41 WIB

Disparitas Kemiskinan Masih Tinggi

Rep: Fenny Melisa/ Red: Djibril Muhammad
Pengentasan kemiskinan masih jauh panggang dari api (ilustrasi).
Foto: globalmuslim.web.id
Pengentasan kemiskinan masih jauh panggang dari api (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan disparitas kemiskinan masih tinggi di Indonesia. Hal tersebut diungkapkannya pada Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pembangunan NTT  Jumat (3/5) di kantor Kemenko Kesra Jakarta.

"Disparitas kemiskinan kita masih tinggi. Masih ada provinsi yang berada di atas rata-rata kemiskinan nasional termasuk di dalamnya NTT," ujar Agung.

Agung mengungkapkan angka kemiskinan di NTT mencapai 20,41 persen, cukup tinggi di atas rata-rata nasional yakni 11,6 persen. Begitu pula dengan IPM NTT yang mencapai 67,75 menjadikan NTT termasuk dalam 18 provinsi dimana IPMnya berada di bawah rata-rata nasional yakni 72,77.

Karena itu Agung menuturkan percepatan pembangunan di NTT perlu segera dilakukan. Percepatan pembangunan tersebut berupa program direktif dan program reguler seperti pembangunan perumahan, sarana air bersih, dan program pemberdayaan ekonomi. "Anggaran untuk percepatan pembangunan NTT mencapai Rp 930 miliar," ujarnya.

Agung mengatakan percepatan pembangunan di NTT akan dilaksanakan di 10 kabupaten. Ia pun menambahkan percepatan pembangunan di provinsi bagian timur itu mencakup dua aspek. Yaitu aspek fisik berupa pembangunan sarana perumahan untuk 26 ribu KK, dan aspek ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat dengan program KUBE (Kelompok Usaha Bersama).

"Kami tidak hanya menyediakan rumah dan infrastruktur, namun juga pemberdayaan," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement