REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG--Suasana politik memanas jelang kampanye pemilihan bupati (Pilbup) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah pada 8 Mei mendatang. Pilbup berlangsung pada 26 Mei.
Perang atribut kampanye lima pasang kandidat baik dalam bentuk baliho, spanduk, leflet, pamflet, stiker yang terlihat di tempat umum diwarnai dengan aksi perusakan. Terlihat corat coret gambar beberapa pasangan calon, di antaranya gambar pasangan calon Anif Punto-Budidoyo dan pasangan Budiarto-Dedi.
''Banyak baliho kami yang rusak dan ada juga yang corat coret serta ditempeli gambar pasangan calon lain. Juga banyak spanduk serta pamflet kami yang hilang,'' kata Anif Punto Utomo, cabup nomor urut lima saat ditemui dikediamannya di Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (3/5).
Hal yang sama juga dikeluhkan cabup dari nomor urut satu, Budiarto. ''Banyak baliho, pamflet kami yang dicorat coret dan gambar ditempeli striker pasangan lain. Ini perbuatan yang tidak bertanggungjawab yang ingin memperkeruh suasana,'' ujar wakil Bupati Temanggung ini.
Tindakan provokatif ini, ujarnyam menjadi tugas Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk mengawasi dan mencegah agar dapat ditertibkan.
''Kami tidak akan menanggapi dengan emosional dan tetap berpikir positif dengan menjujung tinggi politik santun. Filosofi pihak kami berpegang pada falsafah Jawa, kalah ora ngamuk, menang ora umuk,'' tutur Anif yang akan berusaha keras meraih suara untuk menang satu putaran.
Anif menegaskan tidak mencurigai pasangan calon mana yang melakukan, karena kalau ditanggapi responsif justru akan jadi aura negatif. '
Sebaiknya para pasangan calon saling memberi energi positif. Siap menang, siap kalah, pokonya kalah ora ngamuk, menang ora umuk,'' tegasnya.