REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN Abdul Hakam Naja mengatakan, sistem informasi yang bagus di dalam partai mampu meminimalisir adanya caleg ganda. Dengan software yang bagus, maka keberadaan caleg ganda bisa diketahui.
Saat ini, ujar Hakam, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menggunakan soft file bagi para caleg yang memasukkan berkasnya ke KPU. Soft file itu bisa dicek dengan menggunakan komputer secara sistematis sehingga caleg ganda bisa diketahui keberadaannya.
Ini, kata Hakam, berbeda dengan zaman dulu di mana caleg memasukkan berkasnya dengan menggunakan hard file. Untuk mengecek caleg ganda harus membongkar dokumen yang ada. "Pendaftaran dengan berkas hard file lebih susah untuk mengecek caleg ganda, apalagi caleg ganda antar partai," katanya, Jumat, (3/5).
Munculnya caleg ganda, terang Hakam, disebabkan adanya caleg yang gegabah mendaftar di beberapa partai. Mereka nyaleg seperti melamar lowongan pekerjaan saja. Maka partai harus memiliki peran untuk melakukan penyaringan dengan menggunakan sistem informasi yang bagus.
Caleg ganda dengan dapil lebih dari satu, ujar Hakam, harus diminta memilih satu dapil saja. Sedangkan caleg ganda antar partai harus diminta memilih satu partai saja. Nanti kalau caleg ganda semakin marak memang harus ada aturan dan sanksinya.