Jumat 03 May 2013 18:18 WIB

Solar Langka, Perajin Perahu Sulit Dapat Pasokan Kayu

Sejumlah perahu motor niaga ditambatkan karena tidak dapat melaut di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulsel, Jumat (27/4). Puluhan kapal motor niaga dan nelayan tidak berlayar hingga dua pekan karena bahan bakar minyak (BBM) jenis solar langka akibat adanya p
Foto: Antara
Sejumlah perahu motor niaga ditambatkan karena tidak dapat melaut di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulsel, Jumat (27/4). Puluhan kapal motor niaga dan nelayan tidak berlayar hingga dua pekan karena bahan bakar minyak (BBM) jenis solar langka akibat adanya p

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para perajin perahu di daerah Pantura Kabupaten Cirebon dan Indramayu, Jawa Barat, mengaku kesulitan mendapatkan pasokan kayu. Kesulitan pasokan itu menurut mereka dipicu kelangkaan bahan bakar solar.

"Solar langka pasokan bahan baku berbagai jenis kayu, seperti, jati, mahoni, nangka, bengkirai, semakin sulit sehingga menghambat produksi," kata Urif, salah seorang perajin perahu di Gebang Kabupaten Cirebon, Jumat (3/5).

Menurut dia, sejak solar langka kiriman bahan baku yakni kayu, jati, mahoni, bengkirai, nangka, berkurang dampaknya kenaikan harga kayu tersebut sulit dihindari.

"Harga mahoni sebelumnya dijual kisaran Rp 1,3 juta, kini melonjak menjadi Rp 2 juta pe kubik, sedangkan bengkari asal kalimantan sebelumnya Rp 9 juta per kubik kini mencapai Rp10, 5 juta,"katanya.

Hal serupa dikeluhkan warjono perajin perahu asal kabupaten Indramayu, akibat solar langka kiriman bahan baku yakni berbagai jenis kayu, jati, mahoni, bengkirai, nangka semakin sulit.

Pasokan terhambat harga bahan baku, kata dia, terus melonjak beruntung masih ada persediaan sehingga pembelian bisa dibatasi, hanya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pesanan perahu.

Kirman, pemasok kayu asal Kuningan menuturkan, solar langka truk pengangkut kayu dari tempat pemotongan hingga di Cirebon terhambat, sehingga harganya melonjak, selain itu ongkos potong meningkat karena pengusaha kayu menggunakan solar non subsidi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement