Kamis 02 May 2013 14:49 WIB

Anak Punk Keroyok Tentara

Sejumlah anak punk saat menggelar unjuk rasa.
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Sejumlah anak punk saat menggelar unjuk rasa.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKAN BARU -- Sekitar dua puluh orang remaja jalanan dengan gaya anak punk menganiaya Prajurit Dua Diko, seorang anggota TNI AD di Kota Pekan Baru, Riau.

"Penganiayaan oleh anak punk ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB Rabu kemarin," kata Kapolsek Kota Komisaris Polisi Yodi di Pekan Baru, Kamis (2/5).

Peristiwanya terjadi di belakang pusat perbelanjaan Modern, Ramayana, Jalan Walter Monginsidi, Pekan Baru. Disini, seorang anak punk tiba-tiba muncul ke luar satu gang dalam keadaan terluka parah di kepala. 

Menurut saksi mata, awal tindak penganiayaan itu terjadi ketika Diko sedang berkumpul bersama dua temannya di Jalan Cokroaminoto, tidak begitu jauh dari rumah anak punk yang terluka di kepalanya itu.

Penasaran, Diko mendekati sekumpulan anak jalanan itu sambil bertanya tentang aktivitas mereka dini hari itu."Awalnya pertanyaan Diko ditanggapi baik, namun semakin lama anak-anak punk itu semakin tidak jelas. Setelah di cek, ternyata mereka sedang berpesta minuman keras," kata Rio, teman Diko.

Karena menilai mabuk-mabukan gerombolan anak punk itu bisa mengganggu ketertiban umum, Diko menegur mereka.  Namun teguran Diko, kata dia, disambut makian seorang anak punk hingga membuat anggota TNI AD ini berang.

"Saat itu, Diko kembali menegur anak punk itu, namun seseorang diantaranya berusaha mendekat dan melayangkan pukulan,"ujarnya. Anak punk lain pun mengambil keputusan untuk menghantam Diko. Spontan secara bergerombolan seluruh anak-anak jalanan tersebut mengeroyok Diko.

Melihat jumlah remaja jalanan itu yang begitu banyak, saksi yang enggan menyebutkan namanya itu kabur bersama seorang teman lainnya dan meminta bantuan warga sekitar. "Waktu itu, warga kemudian datang membantu dan berhasil menangkap lima dari sekitar 20 lebih anak punk yang mengeroyok Diko," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement