Rabu 01 May 2013 19:46 WIB

'Sebelum Hujan Buruh Sudah Bubar'

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sejumlah waria turut dalam aksi unjuk rasa Hari Buruh Internasional di Jakarta, Rabu (1/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sejumlah waria turut dalam aksi unjuk rasa Hari Buruh Internasional di Jakarta, Rabu (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMANGGI -- Buruh yang berdemonstrasi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta,  terpaksa menghentikan langkahnya. Penyebabnya, kondisi yang tidak memungkinkan akibat Ibu Kota diguyur hujan

Komisioner Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Said Iqbal mengatakan, dari pukul 18.00 WIB, buruh sudah membubarkan diri. Sebelumnya, sekitar pukul 17.00 WIB ada sebagian buruh mendatangi kantor Kemenkes dan kantor Kemenakertran.

''DPR tidak terkejar karena sudah gerimis,'' katanya, di Jakarta, Rabu (1/5). Said mengatakan, ketika gerimis buruh mulai kembali ke armadanya masing-masing. Ada sekitar 2.500 lebih Bus yang digunakan untuk mengangkut massa.

''Bahkan ada yang gunakan motor sampai 1.000 lebih,'' katanya. Dari laporan Said yang masih di perjalanan, keadaan saat ini macet total mulai dari Patung kuda, didepan BUMN sampai dengan Gatot Subroto. Kendaraan buruh menyebar ke segala penjuru antara lain Bekasi, Bogor dan Tangerang.

Said menjelaskan, setiap aksi besar yang diorganisir, para buruh tersebut patungan untuk membeli makanan dan menyewa armada. Patokannya antara Rp 50 ribu - Rp 150 ribu per orang.

Menurut Said, para buruh bergairah untuk melakukan aksi dengan cara patungan. Mereka tidak perlu khawatir tidak kebagian makan atau kurangnya fasilitas kendaraan. ''Mereka sadar untuk diri mereka,'' katanya

Said mengklaim suksesnya aksi buruh tanpa adanya pengrusakan dan kekerasan. Aksi berjalan damai. Dan sekitar 120 ribu sampai 135 ribu memenuhi Jabodetabek.''Kita bangga, acara ini sukses,'' katanya 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement