REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Muhaimin Iskandar menyambut baik ditetapkannya tanggal 1 Mei yang merupakan Hari Solidaritas Buruh International sebagai hari libur nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan berharap agar pengusaha mematuhinya.
"Kita sambut gembira keputusan Presiden SBY yang menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Ini merupakan kado bagi para pekerja/buruh yang sedang merayakan Mayday sehingga nantinya pengusaha dan pekerja dapat memperingatinya dengan baik," kata Menakertrans dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (1/5).
Muhaimin mendampingi Presiden Yudhoyono dalam kunjungan kerja ke pabrik PT Maspion dan PT Unilever di Jawa Timur, Rabu, di mana Presiden mengumumkan tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional didepan para buruh.
"Seperti dikatakan Presiden, dijadikannya Mayday sebagai hari libur nasional bertujuan agar para buruh bisa merayakan mayday dengan baik, tenang dan damai. Presiden SBY juga berharap para buruh bisa memanfaatkan momentum tersebut untuk berbagai kegiatan positif," kata Muhaimin.
Indonesia menjadi negara kesembilan di ASEAN yang menetapkan Mayday sebagai hari libur nasional. Sebelumnya, hanya Indonesia dan Brunei Darussalam saja yang belum menetapkan Mayday sebagai hari libur.