REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya bersama jajarannya akan mengerahkan 25.000 personel kepolisian untuk mengamankan aksi peringatan Hari Buruh se-Dunia ("Mayday") di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (1/5).
"Ada penambahan pasukan sebanyak 2.000 personel untuk mengamankan peringatan Mayday," kata Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno di Jakarta, Selasa.
Awalnya, Polda Metro Jaya menurunkan 23.000 personel. Namun akhirnya ditambah menjadi 25.000 personel yang terdiri dari unsur Polri, TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Putut mengatakan, penambahan jumlah personel keamanan bertujuan mengamankan dan menjaga ketertiban aksi, sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat lainnya.
Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya menerima 23 elemen buruh dengan perkiraan jumlah massa mencapai 50.000 orang yang akan berunjuk rasa memperingati "Mayday" di Jakarta.
Putut mengimbau para pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi secara tertib dan menjaga keamanan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Pihak kepolisian akan bertindak tegas terhadap pengunjuk rasa yang tidak menjaga ketertiban, seperti memblokade jalan tol atau menerobos jalan tol menggunakan sepeda motor.
Sementara itu, Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan pengalihan arus pada tiga lokasi yang menjadi pusat aksi unjukrasa, yakni Gedung DPR/MPR RI, Istana Presiden dan Bundaran Hotel Indonesia.
Putut menambahkan pihaknya akan menempatkan perwira menengah berpangkat Komisaris Besar Polisi untuk menempati setiap titik lokasi pusat konsentrasi massa.