Selasa 30 Apr 2013 15:41 WIB

May Day, 1.000 Perajin Tahu Tempe Turun ke Jalan

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Heri Ruslan
Perajin tahu
Foto: adi wicaksono
Perajin tahu

REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Serikat Perajin Tahu Tempe berencana turun ke jalan untuk meramaikan Hari Buruh Internasional atau May Day  pada Rabu (1/5)  besok. Perajin tahu tempe akan menuntut pemerintah membereskan tata niaga kedelai.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakopti) Aip Syarifudin mengatakan, sekalipun belum ada kepastian tapi para perajin ingin merayakan Hari Buruh dengan berbagai tuntutan.

''Kita ingin turun, mungkin 1.000 orang,'' kata Aip kepada Republika (30/4)

Aip menjelaskan, tuntutan perajin terkait penerbitan Peraturan Presiden (perpres) tentang ketahanan pangan. Khususnya untuk kedelai. Sebenarnya Presiden sudah bicara di media massa untuk menyetujui penerbitan Perpres, tapi nyatanya tidak terbit.

''Sudah sepuluh bulan kita menunggu, sejak Juni 2012,'' katanya

Selain itu, Perajin Tahu Tempe juga menunggu janji Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) untuk menyetabilkan harga kedelai setelah keluarnya Perpres yang memayunginya.

Aturan yang akan segera dikeluarkan tersebut mencakup stabilisasi harga, mekanisme penetapan Harga Patokan Pasar (HPP) kedelai, dan pembentukan tim stabilisasi harga.

Menurut Aip, HPP sangat perlu agar petani kedelai bergairah menanan kedelai

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement