REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ekspor tulang ikan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tujuan Cina dan Korea dalam beberapa tahun terakhir semakin meningkat, sehingga menggairahkan usaha para pengolah tulang ikan.
Murdianto, salah seorang perajin olahan tulang ikan di Indramayu, Senin (29/4), mengatakan, kini permintaan ekspor tulang ikan tujuan Cina dan Korea terus mengalami peningkatan.
Karena itu, usaha olahan limbah tersebut semakin diminati oleh masyarakat Pantura Kabupaten Indramayu.
Sebelumnya hanya beberapa warga yang mengolah limbah tulang ikan tersebut, kata dia, kini mereka harus bersaing untuk mendapatkan bahan baku, supaya mampu memenuhi pesanan ekspor untuk Cina dan Korea.
Dikatakannya, harga tulang ikan sudah siap jual sekitar Rp40 ribu per kilogram, kata dia, sangat menguntungkan perajin, jika pasokan bahan baku dari nelayan tradisional terpenuhi.
Kendalanya bahan baku tersebut masih mengandalkan hasil tangkapan.
Yitno, perajin olahan tulang ikan lain mengaku, kini usaha pengolahan tulang ikan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor Cina dan Korea, semakin menjamur sebelumnya hanya beberapa perajin yang memanfaatkan tulang ikan tersebut.
Permintaan tulang ikan kiriman Cina dan Korea, kata dia, cukup tinggi meski jumlah perajin bertambah permintaan sulit terpenuhi, terutama saat cuaca buruk pasokan bahan baku terhambat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
