Senin 29 Apr 2013 16:31 WIB

Golkar Pertahankan Caleg yang Disebut "Bermasalah"

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Heri Ruslan
Partai Golkar
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Golkar tidak akan mencoret caleg yang diduga tersandung persoalan korupsi. Bagi Golkar bersalah tidaknya seseorang tidak diputuskan oleh opini media melainkan keputusan tetap pengadilan.

"Seseorang bersalah jika sudah ada putusan hukum incraht (tetap),” kata Wakil Sekretaris Jendral Partai Golkar, Leo Nababan ketika dihubungi Republika, Senin (29/4).

Leo menyatakan Golkar tidak ingin mengurangi hak politik seseorang hanya karena opini negatif. Dia mengatakan status tersangka atau terduga belum tentu menjamin seseorang bersalah. Menurutnya orang yang menjadi saksi di pengadilan atau dimintai keterangan dalam kasus korupsi jangan terburu-buru dihukum.  “Kalau mengurangi hak politik kita juga yang salah,” kata Leo.

Partai Golkar tidak ambil pusing dengan sejumlah opini negatif yang menjerat bakal caleg mereka. Opini negatif dalam politik merupakan hal lumrah. Tokh pada akhirnya masyarakat sendiri yang akan menentukan siapa figur yang paling cocok menjadi wakil mereka di parlemen. “Biarkan rakyat yang menghukum,” ujar Leo.

Partai Golkar memperhitungkan secara matang figur-figur yang akan mereka usung sebagai caleg. Leo menyatakan figur yang telah dinyatakan bermasalah dan pernah menjalani hukuman pidana tidak akan dicalegkan. “Kalau ada cale Golkar terpidana akan saya coret,” ujarnya. 

Sejumlah caleg yang disebut-sebut tersandung dugaan kasus korupsi di antaranya Priyo Budi Santoso,  Setya Novanto, dan Kahar Muzakkir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement