REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus pelaksana tugas (Plt) Menteri Keuangan, Hatta Rajasa mengatakan, hingga kini pemerintah masih mendalami kemungkinan pemberlakuan kebijakan satu atau dua harga BBM bersubsidi.
Pemerintah, kata Hatta, masih mengkaji dampak pemilihan salah satu opsi, agar tidak ada pihak yang dirugikan.
"Ini masih didalami oleh Pertamina dan Kementerian ESDM, belum sampai pada suatu ketetapan. Mengambil keputusan harus dengan pertimbangan yang matang," kata Hatta di Jakarta, Sabtu (27/4).
Sebelumny pakar perminyakan, Maizar Rahman menilai, jika kebijakan kenaikan BBM bersubsidi diimplementasikan dengan sistem dua harga, akan rentan terjadi penyimpangan.
"Apalagi kalau dilakukan dalam waktu dekat," kata Maizar saat dihubungi ROL, Sabtu (27/4).
Menurut Maizar, kenaikan harga BBM harus disertai dengan sistem pengendalian kuat. Apalagi, jika diberlakukan dua harga BBM. Sebab, menurut Maizar, pelaksanaannya di lapangan akan menemui kendala teknis yang cukup sulit.