REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keikutsertaan Yusril Ihza Mahendra dalam pembelaan Susno Duadji di depan publik dinilai sarat dengan kepentingan. Kenapa?
“Yusril tidak obyektif dan terlibat konflik kepentingan dalam kasus Susno Duadji,” kata Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch, Donal Fariz di Jakarta, Kamis (25/4).
Donal melihat ada beberapa indikator yang menunjukkan mantan Menteri Hukum dan HAM RI terlibat konflik kepentingan dengan Susno.
Pertama, Yusril adalah Ketua Masjelis Syuro DPP Partai Bulan Bintang (PBB), sedangkan Susno merupakan bakal calon legislatif di parpol tersebut. Kedua, Yusril juga menangani beberapa kasus korupsi yang problemnya sama seperti Susno.
Salah satunya adalah eksekusi terpidana korupsi Bupati Aru, Theddy Tengko.Terakhir. Kepentingan politik Yusril semakin terlihat jelas ketika ia bersikukuh membela Susno, padahal ia sendiri tidak berstatus sebagai kuasa hukum mantan petinggi Polri tersebut.
“Dengan begitu, pernyataan-pernyataan Yusril terkait Susno tidak dapat disebut sebagai pandangan ahli hukum karena tidak objektif,” ujar Donal.