REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR UTARA – Keberadaan rumah susun sewa (rusunawa) Kota Bogor yang tadinya untuk merelokasi para warga yang tinggal di lokasi rawan bencana malah salah sasaran.
Salah satu contoh, Rusunawa Menteng Asri. Rusunawa yang tadinya dibangun untuk relokasi warga malah dimiliki dengan bebas. Artinya, siapa saja bisa menyewa selama masih ada kamar hunian yang kosong.
Kepala Dinas Pengawasan Bangunan dan Permukiman (Wasbangkim) Sudardji mengatakan, apabila Rusunawa itu kosong berarti tidak ada pemasukan sementara pengeluaran untuk biaya perawatan jalan terus. Daripada rugi tidak ada yang menempati, akhirnya Rusunawa itu bisa disewa bebas bagi yang tertarik untuk menyewa.
Rusunawa itu, kata dia, sudah terisi sedikitnya 70 persen dari total jumlah hunian. "Jumlah hunian sekitar 260 kamar di empat tower itu,’’ ujar Sudardji kepada Republika, Kamis (25/4) siang.
Prioritas utama Rusunawa itu, lanjut dia, sebenarnya masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana, setelah itu masyarakat penghasilan rendah. Namun kini siapa saja bisa menyewa Rusunawa itu.
Sulitnya merelokasi warga di lokasi rawan bencana, ujar Sudardji, menjadi kendala utama terisinya Rusunawa itu. Meski demikian, proses sosialisasi pemerintah untuk memindahkan mereka harus terus berjalan.
Apabila Rusunawa itu telah terisi penuh oleh warga yang bukan tinggal di lokasi rawan bencana, menurut Sudardji, pihaknya akan melakukan suatu tindakan. Di antaranya memprioritaskan para warga yang tinggal di lokasi rawan bencana. "Penyewaan apabila bukan warga yang tinggal di lokasi bencana bisa saja diberhentikan,’’ tutur dia.