REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Aksi May Day yang diperingati tiap tanggal 1 Mei diminta Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, dimanfaatkan benar-benar untuk memperjuangkan kesejahteraan buruh. Karena itu, Basuki meminta para buruh untuk tidak rusuh yang nantinya hanya akan merugikan rakyat kecil.
“May Day selama ini dianggap sesuatu yang menyeramkan dan menakutkan. Ini akan kita ubah konsep aksi buruh tidak seperti itu,” kata Basuki, saat menggelar rapat May Day bersama Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.
Menurut Basuki, buruh sebagai manusia berhak dan wajib memperjuangkan hidup untuk lebih baik. Sehingga, momen May Day hendaknya digunakan para buruh untuk memperjuangkan nasib hidup. Namun, ia berpesan momen tersebut tidak boleh merugikan orang lain, khususnya warga miskin dan Pemprov DKI.
“Kalau orang kaya tidak ada masalah terjadi kerusuhan. Punya deposito Rp10 miliar terima bunga Rp 50 juta per bulan. Atau yang punya Rp1 triliun dapat bunga Rp 5 miliar tiap bulan. Tapi yang miskin bagaimana. Kita berharap anggota LKS tripartit dan kepolisian atau TNI membantu mengamankan jalannya aksi buruh. Kami tidak ingin ada kesalahan,” tegasnya.