Rabu 24 Apr 2013 19:31 WIB

Puluhan Mahasiswa Rusak Mobil Tangki BBM di Makassar

 Polisi mengamankan sebuah mobil tangki yang dirusak sejumlah mahasiswa saat berunjuk rasa menentang kenaikan BBM di depan kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) di Makassar, Sulsel, Rabu (24/4).  (Antara/Yusran Uccang)
Polisi mengamankan sebuah mobil tangki yang dirusak sejumlah mahasiswa saat berunjuk rasa menentang kenaikan BBM di depan kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) di Makassar, Sulsel, Rabu (24/4). (Antara/Yusran Uccang)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - - Sebuah mobil tangki bernomor polisi DD 9705 OP pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) di rusak puluhan oknum mahasiswa saat mengelar aksi rencana kenaikan BBM di depan kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Rabu (24/4).

Kaca mobil bagian depan pecah berantakan, bahkan kedua ban depan mobil tangki tersebut sengaja dikempeskan puluhan oknum mahasiswa yang tidak bertanggung jawab itu.

Akibatnya, jalan Sultan Alauddin menjadi macet total karena posisi mobil tanki itu berada persis ditengah jalan dan berhadapan dengan kampus Unismuh Makassar. Puluhan mahasiswa pun terlihat menyaksikan peristiwa itu di depan kampusnya.

Kapolsek Rappocini Kompol Syamsu Alam mengatakan aksi pengrusakan ini merupakan tindakan kriminal dan ada unsur kesengajaan dan tidak mempuyai izin unjuk rasa. Dia menyebutkan, berdasarkan laporan yang akan melakukan unjuk rasa diketahui pukul 10.30 WITA.

"Awalnya ada izin demo tentang tuntutan masalah pendidikan dan pukul 11.30 WITA aksi mereka bubar. Saya pun dapat informasi mahasiswa dari arah fly over menuju pompoengan itu wilayah saya, ternyata yang di sini jebol," papar dia.

Syamsu mengatakan, pihaknya telah berkordinasi dengan Polrestabes Makassar untuk melakukan penyisiran dan menangkap para pelaku pengrusakan yang saat ini identitasnya sudah dikantongi

Sementara Wakil Rektor Unismuh Makassar Samhi Muawan Djamal ditemui di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menuturkan, aksi pengrusakan tersebut merupakan aksi tiba-tiba dan secara spontanitas terjadi.

Namun dirinya mengakui, aksi itu merupakan aksi kriminalitas yang dilakukan lebih dari 20 orang dan dinilai sengaja dilakukan untuk mencari sensasi.

"Aksi itu tiba-tiba tanpa ada koordinasi langsung merusak. Dugaan sementara ini dari orang-orang kelompok HMI Ahmad Dahlan dan sudah dketahui identitasnya. Bila itu terbukti kampus akan memberikan sanksi skor tanpa batas waktu," tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement