Ahad 21 Apr 2013 13:29 WIB

Begini Cara Warga Pademangan Kelola Limbah Rumah Tangga

Rep: Riana Dwi Resky/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang warga Pademangan sedang menggunakan Kedoteng
Foto: Republika/Riana Dwi Resky
Seorang warga Pademangan sedang menggunakan Kedoteng

REPUBLIKA.CO.ID, PADEMANGAN -- Mercy Corps Indonesia bersama USAID-IUWASH (The United State Agency for International Development) dan Kementerian Pekerjaan Umum memberikan inovasi pengelolaan limbah rumah tangga kepada warga Pademangan Barat, Jakarta Utara.

 

Inovasi ini bernama Kereta Sedot Septic Tank (Kedoteng) dan tangki Septik Rakit Ulang (Knock Down Septic Tank/KDST). Menurut Market Research dari Mercy Corps Indonesia, mayoritas masyarakat di Kelurahan Pademangan Barat membuang langsung limbah rumah tangga mereka ke dalam septic tank yang tidak aman.

Padahal, limbah tersebut mengandung bakteri E-Coli sehingga berdampak pada pencemaran air tanah dan air permukaan. Project Coordinator Mercy Corps Indonesia, Doddy Suparta mengatakan, sejumlah 65 kelurahan di DKI Jakarta memiliki sistem sanitasi yang buruk. Sementara 27 kelurahan diantaranya berada di Jakarta Utara termasuk Pademangan Barat. 

Kedoteng dan KDST ini dinilai merupakan solusi layanan sanitasi yang sesuai melihat kondisi Jakarta yang memiliki permukaan air tanah yang tinggi dan kepadatan penduduknya yang tinggi. ''Ini kami mulai di Pademangan dulu dan akan menyusul di daerah lain'', ujarnya, Ahad (21/4).

Kedoteng merupakan layanan sedot tinja yang bisa diakses oleh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di jalan yang sempit dan jarak yang cukup jauh dari jalan utama. Biaya akses Kedoteng pun cukup Rp 300 ribu hingga Rp 350 ribu untuk satu tengki septik ukuran standar. Pembayaran pun dapat dilakukan dengan mencicil. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement