Jumat 19 Apr 2013 07:45 WIB

UN di Wakatobi Tetap Tidak Serentak

Rep: Andi Nur Aminah/ Red: Karta Raharja Ucu
Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelesaikan Ujian Nasional Bahasa Indonesia di SMK Negeri 8 jakarta, Senin (16/4).
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelesaikan Ujian Nasional Bahasa Indonesia di SMK Negeri 8 jakarta, Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Ujian Nasional di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara terus dirundung masalah. Setelah pelaksanaan UN hari pertama urung dilaksanakan Kamis (18/4) kemarin, kini masalah baru muncul, yakni salahnya pengiriman soal UN ke sejumlah sekolah.

Salah satunya muncul di SMA Negeri 2 Kaledupa, Wakatobi. Menurut Irma Nurjannah, seorang pengawas UN, soal untuk kelas IPS ada yang kurang. Di sekolah tersebut, ada empat ruangan kelas, dua kelas IPA dan dua kelas IPS. Namun paket soal yang tiba adalah tiga soal IPA dan satu soal IPS.

Akibatnya, ada satu kelas yang tidak kebagian soal. "Sekarang sedang difotocopy lagi. Jadi kelas IPS belum mulai, karena harus menunggu biar serentak. Hanya kelas IPA saja yang mulau ujiannya," ujar Irma kepada ROL, Jumat (19/4).

Kekurangan soal tersebut, akhirnya digandakan kembali dengan menggunakan print fotocopy yang dilakukan di ruangan kepala sekolah, dan disaksikan petugas kepolisian dan pengawas independen.

Menurutnya, empat soal tersebut sudah diterima dalam bentuk satu kotak besar. Kemungkinan, kata dia, kesalahan pengepakan soal, sudah terjadi sejak proses penggandaan soal di Kendari.

UN di Wakatobi, akhirnya baru bisa dilakukan hari ini. Jadwal yang tertunda kemarin digeser ke Sabtu (20/4) besok. Sebelumya, siswa SMA dan MA yang totalnya ada 17 sekolah, terpaksa harus dua kali bolak balik ke sekolah karena tidak adanya kejelasan soal akan tiba pukul berapa. Mereka sempat datang pada pukul 07.00 WITA, namun disuruh pulang dan kembali lagi pada pukul 13.00 WITA. Tetapi akhirnya UN pun tetap tidak bisa dilaksanakan karena soal belum tiba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement