Kamis 18 Apr 2013 22:14 WIB

UN Bukti Membingungkannya Sistem Pendidikan Indonesia

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Citra Listya Rini
Seorang siswa mengisi lembar jawaban ujian nasional (UN) pada hari terakhir di ruang kelas SMUN 1 Jakarta, Kamis (18/4).   (Republika/Prayogi)
Seorang siswa mengisi lembar jawaban ujian nasional (UN) pada hari terakhir di ruang kelas SMUN 1 Jakarta, Kamis (18/4). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karut-marutnya pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun ini sangat membingungkan masyarakat. Informasi terakhir yang beredar menyebutkan bakal ada penundaan UN lagi di beberapa daerah dikarenakan kesalahan teknis.

"Ini tidak layak lagi disebut ujian nasional, tapi lebih tepatnya ‘ujian regional’ karena pelaksanaannya di sejumlah wilayah tidak serentak dengan yang lainnya" kata Sekretaris Jenderal Forum Serikat Guru Indonesia (FSGI), Retno Listyarti di Jakarta, Kamis (18/4).

Berdasarkan laporan yang diterima FSGI, pelaksanaan UN beberapa kabupaten kota di Kalimantan Timur -salah satu dari 11 provinsi yang mengalami penundaan UN- ternyata tidak bersamaan waktunya. 

"Ada yang ujiannya baru dimulai Jumat (19/4), ada pula yang Senin (22/4). Lagi-lagi, ini dikarenakan naskahnya belum lagi diterima pihak sekolah," ujar Retno.

Menurutnya, hal ini tidak saja membingungkan orang tua, guru, dan peserta didik, tapi juga kalangan birokrat di daerah yang bersangkutan. Ini menunjukkan ada yang tidak benar dengan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement