Kamis 18 Apr 2013 21:03 WIB

Isu Jual Beli Kunci Jawaban di Semarang Tak Terbukti

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Karta Raharja Ucu
Para siswa mengikuti pelaksanaan ujian nasional (UN) di Jakarta, Kamis (18/4).
Foto: Republika/Prayogi
Para siswa mengikuti pelaksanaan ujian nasional (UN) di Jakarta, Kamis (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Dewi Pramuningsih membenarkan adanya isu jual beli kunci jawaban di Kecamatan Tengaran, Semarang, Jawa Tengah.

Pihaknya juga langsung menerjunkan tim investigasi pada Kamis (18/4) pagi kemarin, di SMK Tunas Harapan Tengaran, sekolah yang banyak dibicarakan terkait isu jual beli jawaban soal UN ini.

“Kami sudah melakukan pengecekan di sekolah tersebut. Ternyata kabar tersebut tidak benar dan pihak sekolah malah bingung,” jelas Dewi kepada wartawan.

Dewi memastikan bocornya soal dan kunci jawaban tidak mungkin terjadi. Sebab, ada 20 paket soal untuk masing-masing kelas, praktis masing-masing siswa akan berbeda soal dan beda jawabannya.

“Sebenarnya isu tersebut selalu ada. Menurut Dewi isu tersebut bertujuan untuk mematahkan semangat belajar para siswa,” ujarnya.

Kabid SMA/SMK, Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, M Taufiqur Rahman menambahkan, hasil evaluasi pelaksanaan UN hingga hari terakhir jenjang SMA sederajat secara keseluruhan lancar dan aman.

Tidak ditemukan adanya cacat soal dan lembar jawab, termasuk kebocoran seperti yang diisukan. “Secara keseluruhan pelaksanaan UN untuk SMA/SMK lancar dan aman, saat ini masih proses pemindaian di Unnes,” ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo yang melakukan monitoring pelaksanaan di SMKN 2 Semarang dan SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang juga mengakui seluruh pelaksanaan UN tingkat SMA di Jawa Tengah tertib lancar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement