Senin 15 Apr 2013 10:59 WIB

Usai Tinjau Pelaksanaan UN, Aher: Peserta Tak Bisa Nyontek!

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Citra Listya Rini
Ahmad Heryawan
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mekanisme pelaksanaan Ujian Nasional (UN) saat ini diyakini sulit dimanipulasi. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menilai dalam menjawab soal UN para peserta satu sama lain tidak bisa mencontek.

Aher -panggilan akrab Ahmad Heryawan- menjelaskan mekanisme pelaksanaan UN yang sulit dimanipulasi, bisa dilihat dari jumlah peserta UN di setiap ruangan. Masing-masing kelas, berisi 20 orang. Berarti, ada 20 jenis soal yang berbeda di setiap siswa.

"Satu sama lain soal beda. Tidak bisa nyontek," kata Aher kepada wartawan usai Meninjau Pelaksanaan UN di Bandung, Senin (15/4).

Aher mengatakan BlackBerry Messenger (BBM) atau pesan singkat (SMS) yang berisi jawaban sudah tidak berlaku. Selain itu, soal dipegang oleh Perguruan Tinggi (PT) diawasi polisi. Begitu ujian selesai, soal diambil kembali oleh PT sehingga tidak mampir di sekolah.

Pengawas UN juga, kata Aher, penugasannya silang. Jadi, guru tidak mengawasi di sekolah tempat mereka mengajar. Untuk guru mata pelajaran atau bidang study yang sedang diujikan,  tidak bisa menjadi pengawas UN. "Mekanisme sudah sangat baik," puji Aher.

Saat ditanya tentang target kelulusan siswa UN di Jabar, Aher berujar ia menargetkan siswa Jawa Barat bisa lulus semaksimal mungkin. "Peserta UN tingkat SMA di Jawa Barat kan sekitar 400 ribuaan. Saya targetkan bisa lulus semua," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement