REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Pilot dan kopilot pesawat Lion Air yang jatuh di Pantai Segara, Kuta, Bali, bebas dari kandungan narkoba sebagaimana hasil tes sampel urine dan darah keduanya.
"Mereka sudah dites narkoba dan hasil awal menunjukkan negatif," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti, saat memberikan keterangan pers di "Emergency Operations Center" Bandara Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Minggu.
Meskipun hasil tes urine dan darah terhadap Mahlup Ghozali (pilot) dan Chirag Carla (kopilot) tidak menunjukkan adanya kandungan narkoba, Kemenhub akan tetap memonitor dan meminta keduanya melakukan tes rambut untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Menurut Herry, pilot dan kopilot saat ini sudah dinonaktifkan selama dua pekan untuk kepentingan investigasi.
"Pilot sudah langsung kita 'grounded' sesuai standar selama dua minggu. Setelah semua lancar dia harus menjalani 'training' lagi," ujarnya.
Selama proses investigasi pascamusibah jatuhnya pesawat Lion Air itu, pilot juga diminta untuk menyiapkan laporan dan memenuhi beberapa pertanyaan untuk melengkapi pemeriksaan.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-904 rute Bandung-Denpasar itu gagal mendarat dan menukik di Pantai Segara atau sekitar 10 meter dari landasan pacu 09 Bandara Ngurah Rai, Sabtu (13/4) sore.
Seluruh penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 108 orang berhasil diselamatkan oleh tim gabungan di antaranya TNI, Basarnas, Polri, otoritas Bandara Ngurah Rai, dan masyarakat nelayan setempat.
Proses evakuasi tersebut berlangsung cepat, yakni hanya sekitar 30 menit sejak jatuh pada pukul 15.35 Wita.