REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak main-main dengan ucapannya. Bukan sekali-dua kali SBY mengatakan dirinya jago memasak nasi goreng. Hal itu dibuktikan secara langsung ketika menjadi chef untuk melayani sekitar lebih dari 90 duta besar dan kepala perwakilan lembaga internasional beserta keluarganya. Jika ditotal-total, ada sekitar 300 piring yang akan disajikan.
"Pak Presiden dan ibu negara akan masak langsung nasi goreng dan disajikan kepada para tamu. Mereka berkesempatan untuk mencicipi," kata juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha.
Ia mengatakan momen tersebut cukup spesial. Karena kepala negara memasak sendiri untuk tamunya. Apalagi resep yang dipakai adalah resep keluarga yang berbeda dari nasi goreng kebanyakan.
"Jadi diramu untuk 300 orang. Tentunya ini spesial. Kami juga pernah coba dan memang enak sekali rasanya," katanya.
Menurutnya, para duta besar dan keluarga sangat puas dengan acara diplomatic gathering yang diselenggarakan.
"Kita lihat dari kegiatan yang diselenggarakan mereka sangat puas apalagi suaasana informal dan mereka bisa lihat secara detail suasana istana ini. Beberapa perwakilan menyatakan sangat senang," katanya.
Dalam acara itu, sedikitnya ada 90 perwakilan negara, ada dari uni eropa hingga perwakilan organisasi internasional. Hadir pula para menteri KIB II beserta istri dan keluarganya.
Mereka tampak santai karena tidak menggunakan baju resmi. Kebanyakan menggunakan kaos polo berkerah dan celana panjang kain. Istri dan anak-anak yang dibawa pun menggunakan pakaian sehari-hari yang jauh dari kesan formal.
Presiden memasak didampingi ibu Ani Yudhoyono yang sudah sigap dengan penggorengan dan bumbu-bumbu masakan. Ibu Ani tampak menggunakan celemek dengan tulisan 'Ani', sedangkan SBY tetap menggunakan batik magetan bermotif bambu berwarna merah.
Saat masak, ada penjelasan yang diberikan kepada para dubes. "Can't you believe mr president is cooking for you," kata presenter yang menjelaskan. Para dubes tampak sibuk memfoto dan bertepuk tangan.
Beberapa kali, SBY mengecek anglo, alat masak tradisional dari Jawa yang dipakai. Bumbu, telur, nasi putih pun dimasukkan. SBY dan bu Ani saling bekerja sama untuk menggoreng nasi di penggorengan. Tampak keduanya saling beradu dan cukup lihai menggerakan penggorengan. Tak berapa lama tiwul pun dimasukkan. Inilah yang membuat nasi goreng SBY berbeda dengan nasi goreng lainnya.
Presiden pun sempat mengatakan ia akan membuka restoran nasi goreng selepas ia tidak menjadi presiden. Lokasinya masih belum tahu. "Somewhere in Jakarta," katanya sambil masih sibuk menggoreng nasinya.
Tak berapa lama, nasi goreng pun hampir selesai. SBY tampak mengambil sesendok. Tetapi terlihat ia kurang puas kemudian memasukan nasi putih lagi. Setelah diaduk-aduk beberapa kali, ia mencobanya lagi dan kemudian mengacungkan jempolnya.
Para dubes dan keluarga pun dipersilakan untuk mencoba masakan dari tangan Presiden SBY dan Ibu Ani.