REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengatakan masih memikirkan seandainya dicalonkan menjadi presiden. ''Saya masih berpikir apakah akan maju mencalonkan menjadi presiden,'' Kata Mahfud saat dihubungi Republika, Jumat (12/4).
Menurut Mahfud, saat ini ia masih menganalisis dan menghitung-hitung peluang kemungkinan apakah siap untuk maju bersaing dalam pemilihan presiden 2014. ''Saya akan menganalisis dan menghitung peluang secara komprehensif. Perlu saya analisa terlebih dulu,'' terangnya.
Ia juga masih pikir-pikir untuk ikut serta dalam konvensi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) yang akan diadakan Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).''Ya, pastinya saya akan berhitung dulu untuk ikutan konvensi,'' tegas Mahfud yang saat ini sedang melaksanakan ibadah umroh.
Mahfud menjelaskan, konvensi yang digagas PPP dan primary election Partai Demokrat sejatinya memiliki arti yang sama, yakni membuka peluang calon alternatif (di luar kader parpol) untuk diusung sebagai capres atau cawapres.'
"Tapi ada bedanya, primary election Demokrat menyaring kandidat presiden dengan menggunakan pendapat publik, sehingga parpol hanya menjadi penyeleksi dengan menentukan syarat-syarat calon dan menyelenggarakan penentuan pendapat publik itu,'' kata Mahfud.
Sedangkan dalam konvensi PPP, dilakukan dengan pemilihan yang dilakukan internal pengurus parpol secara bertingkat untuk kemudian diseleksi ditingkat nasional. ''Saya berharap dalam pelaksanaan konvensi tidak ada money politic, karena akibatnya jelek bagi demokrasi,'' harap Mahfud.
Seperti halnya Demokrat, PPP juga akan menggelar konvensi capres dan cawapres untuk membuka ruang bagi masyarakat yang memiliki integritas dan kemampuan.