Rabu 10 Apr 2013 16:46 WIB

Polda Jabar Siap Berantas Premanisme

PENERTIBAN PREMAN. Petugas kepolisian menggelandang preman yang terlibat tindak premanisme di Polda Metro Jaya Jakarta.
Foto: ANTARA
PENERTIBAN PREMAN. Petugas kepolisian menggelandang preman yang terlibat tindak premanisme di Polda Metro Jaya Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMi -- Kepala Polda Jawa Barat, Irjen Tubagus Anis Angkawijaya menegaskan seluruh bentuk aksi premanisme yang ada di wilayah hukumnya diberantas hingga akarnya untuk menciptkan rasa aman.

"Segala macam bentuk aksi premanisme tidak dibenarkan dan hanya bisa meresahkan masyarakat saja, dan kami sudah melakukan pemberantasan serta menugaskan seluruh jajaran mulai dari polsek hingga polda agar terus memberantas aksi premanisme," kata Anis kepada wartawan, Rabu.
Menurutnya, dari hasil penyelidikan pihaknya dan penangkapan yang dilakukan terhadap para preman ada tiga tingkat preman yang pertama preman perseorangan yang aksinya dilakukan di parkiran maupun tempat umum lainnya.
Tingkatan kedua, preman berkelompok biasanya preman ini mengendalikan suatu tempat seperti lahan parkir dan fasilitas lainnya dengan cara berkelompok seperti memalak.
Kemudian, preman di tingkat paling atas yaitu sekumpulan preman dari beberapa kelompok yang melakukan aksinya secara teroganisir seperti menjadi bodyguard atau kegiatannya mengendalikan suatu daerah yang menjadi lahan pemasukan keuangannya.
"Kami tidak segan memberikan sanksi yang tegas kepada para preman dari berbagai tingkat tersebut apalagi sampai meresahkan masyarakat bahkan jika sudah mengganggu keselamatan jiwa orang lain kami intruksikan agar melakukan tindakan yang lebih tegas lagi seperti tembak ditempat sesuai dengan prosedur tahapan (protap)," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga menugaskan agar jajarannya gencar melakukan aksi pemberantasan preman seperti melakukan
razia di lokasi-lokasi yang menjadi tempat berkumpulnya preman dan melakukan pembinaan kepada masyarakat.
Di sisi lain, dikatakan Anis untuk memberantas preman tidak bisa dilakukan oleh lembaganya saja tetapi perlu adanya kerjasama dari berbagai elemen masyarakat. Karena terjadinya aksi premanisme ini disebabkan oleh berbagai faktor, tetapi faktor utama yang menyebabkan seseorang menjadi preman adalah ekonomi.
"Jika kondisi seseorang faktor ekonominya sangat rendah dan tidak memiliki pekerjaan sangat berpotensi orang tersebut menjadi preman, karena tidak mempunyai keahlian dan hanya mengandalkan ototnya saja. Maka dari itu, untuk memberantas aksi premanisme juga harus didukung ketersediaan lapangan pekerjaan," kata Anis.
Selain itu, pihaknya juga menugaskan agar jajarannya gencar melakukan aksi pemberantasan preman seperti melakukan
 razia di lokasi-lokasi yang menjadi tempat berkumpulnya preman dan melakukan pembinaan kepada masyarakat.
Di sisi lain, dikatakan Anis untuk memberantas preman tidak bisa dilakukan oleh lembaganya saja tetapi perlu adanya kerjasama dari berbagai elemen masyarakat. Karena terjadinya aksi premanisme ini disebabkan oleh berbagai faktor, tetapi faktor utama yang menyebabkan seseorang menjadi preman adalah ekonomi.
"Jika kondisi seseorang faktor ekonominya sangat rendah dan tidak memiliki pekerjaan sangat berpotensi orang tersebut menjadi preman, karena tidak mempunyai keahlian dan hanya mengandalkan ototnya saja. Maka dari itu, untuk memberantas aksi premanisme juga harus didukung ketersediaan lapangan pekerjaan," kata Anis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement