REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku kejahatan menjadikan remaja yang memamerkan identitas baru di dunia maya menjadi mangsanya.
"Dengan identitas palsu, pelaku kejahatan pun menggaet sang remaja," kata Pakar Komunikasi Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, saat berbincang dengan ROL, Selasa (9/4).
Devie mencontohkan, remaja yang di sekolahnya hanya anak biasa-biasa saja, tidak cerdas dan tidak menonjol dalam ekskul, tidak memiliki teman dekat atau kekasih dan berasal dari kalangan biasa saja, berpeluang menjadi remaja hebat di dunia maya.
"Dunia maya bisa mengubah remaja menjadi merasa hebat," ujar Devie menjelaskan.
Sebaliknya, kata Devie, remaja-remaja yang sudah hebat di dunia nyata, biasanya juga akan semakin eksis di dunia maya. Mereka mungkin akan jauh lebih selektif untuk berkawan.
"Walau tidak menutup kemungkinan mereka terjebak juga dalam rayuan pelaku kejahatan," sebut Devie.
Dikatakan Devie, praktik kejahatan, seperti pemerkosaan dan penipuan yang sudah lama terjadi. "Dan dunia maya cuma jadi alat dan modus baru saja," kata Devie mengakhiri.