REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komnas HAM menilai Indonesia saat ini sudah sampai pada darurat kekerasan. "Kekerasan terorganisir yang dilakukan spontan, premanisme semakin meningkat," kata Komisioner Komnasham, Nur Kholis di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4).
Menurutnya, pengupasan kasus kekerasan dan premanisme selama ini cenderung dilakukan di permukaan dan kasus per kasus saja. Tidak ada upaya pengusutan mendalam. Akibatnya, insiden kekerasan dan premanisme terus berulang bahkan lebih masif dari masa ke masa.
Penyelesaian kasus kekerasan dan tindakan premanisme, lanjut Nur, harus dilihat sampai ke belakang. Diperlukan penyelidikan mengenai struktur sosial dan aspek lain yang membuat insiden kekerasan terus terjadi. Harus dilakukan pemetaan pada setiap kasus gangguan keamanan itu. Misalnya, kasus yang terjadi di pedesaan. Cenderung dilatarbelakangi kesenjangan ekonomi di daerah tersebut. Akan berbeda latarnya, bila kasus kekerasan terjadi di daerah perkotaan.
"Jangan hanya dilihat dari aspek yang existing saja. Harus dilihat terpisah agar kekerasan dan premanisme ini benar-benar bisa ditekan," ungkapnya.