Sabtu 06 Apr 2013 15:33 WIB

Pulang, Anak-Anak Bonai Sedih Rumahnya Dijarah

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ketua Komnas Anak, Arist Sirait
Foto: ANTARA
Ketua Komnas Anak, Arist Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTALela hanya bisa meratap dan menangis saat memasuki rumahnya di desa Bonai Kecamatan Darusalam Kabupaten Rokan Hulu, Riau.  Begitu masuk rumahnya, ternyata kondisinya sudah terbuka dan dijarah. Barang-barang berharga milik mereka pun telah kosong dan berantakan.

Lela hanya bisa menangis melihat kondisi itu. Ia pun mengadukan fakta itu kepada Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait yang mengantarkannya kembali ke kampungnya.

"Semua barang-barang kami dijarah, tidak ada tersisa. Untungnya ijazah saya tidak ikut dijarah," ujar bocah SMP itu sambil terisak.

Ia bersama 100 anak desa Bonai dipulangkan kembali ke kampung atas inisiasi oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak).

Fakta penjarahan itu  dibeberkan dalam siaran pers Komnas Anak yang diterima Republika, Sabtu (6/4). Komnas Anak dengan pengawalan Polres Rokan Hulu mengantarkan anak-anak itu bersama orang tuanya melihat kampungnya yang telah ditinggalkan dua bulan.

"Kami melihat hampir setiap rumah telah dijarah dan barang berharga pun sudah hilang. Ini harus disikapi segera," ujar Arist.

Arist mengakui bahwa telah memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk melupakan semua masa lalu, yang terpenting mereka bisa pulang lagi ke kampungnya untuk melanjutkan hidup. Semua barang-barang itu bisa diganti jika bekerja keras.

Arist pun memberikan kepastian jika Polres Rokan Hulu dan Polda Riau telah memberikan jaminan keamanan bagi warga desa Bonai untuk bisa hidup tenang, tanpa ada gangguan dan intimidasi dari perusahaan kelapa sawit yang membuat mereka harus terusir dari tanah perkebunan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement