REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Kanit III Reserse Mobile (Resmob) Polda Metro Jaya, AKP Ari Cahya Nugraha, mengungkapkan, ada empat titik di Jakarta yang disinyalir rawan preman.
Empat titik itu adalah kawasan Senayan, Kembangan, SCBD, dan Kramat Jati. Sepanjang 2013, pihak kepolisian sudah melakukan operasi di tempat tersebut memberantas premanisme. "Sekalipun sudah dilakukan operasi, kita akan pantau terus," kata Ari di Jakarta, Sabtu (5/4).
Dalam operasi itu, 85 preman ditangkap polisi. Sebelumnya, polisi menciduk 36 preman yang kerap beroperasi sebagai juru parkir di kawasan Komplek Senayan, Jakarta Pusat.
Dian (23) salah seorang korban pemerasan di Senayan mengatakan, preman berkedok juru parkir menolak diberi seribu rupiah, dan meminta Rp 5 ribu untuk jasa parkir motor. "Maksa banget, mas," ungkap warga Cipete Selatan, Jakarta Selatan.
Pengakuan berbeda dilontarkan salah satu preman yang terjaring polisi, Arifin. Ia mengaku hanya meminta Rp 3.000 sampai Rp 5.000 dan itu pun tidak dengan pemaksaan. "Saya tidak maksa kok, dan gak apa-apa kalau gak ngasih," kelit Arifin sambil berjongkok dan menundukan kepalanya.
Arifin mengungkapkan, teman-temannya punya tempat sendiri-sendiri. Satu tempat dijaga tiga orang dan memakai sistem bergantian siang dan malam. Arifin mengatakan, kerja seperti ini hanya untuk mengisi perutnya.
"Saya cuma untuk makan, sehari hanya dapat Rp 60 ribu," ujar pria asal Pekalongan, Jawa Tengah itu.