REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pria dan wanita di Bali dinilai sudah matang dalam membina rumah tangga sehingga memengaruhi keberhasilan program Keluarga Berencana (KB).
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Bali, I Wayan Sundra, di Denpasar, Jumat, mengatakan pada 1990 pria menikah pada usia 25,5 tahun. Namun, saat ini meningkat menjadi 26,6 tahun.
"Demikian pula wanita membentuk rumah tangga dari 22,4 tahun menjadi 23,2 tahun dalam kurun waktu yang sama," katanya.
Pasangan calon suami-istri itu masih memerlukan adanya berbagai pendekatan dengan harapan mampu memberikan pemahaman tentang pentingnya Generasi Berencana (GenRe).
Mengutip data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), Sundra mengemukakan bahwa median kawin pertama perempuan di Indonesia berada dalam fase remaja, yakni baru mencapai 19,8 tahun. Itu masih berada di bawah target yang diharapkan, yakni usia 21 tahun.
Sementara, jumlah remaja sangat besar mencapai sekitar 64 juta jiwa dari total jumlah penduduk atau 27 persen.
Permasalahan remaja menjadi persoalan yang kompleks. di samping persentasenya besar sehingga rentan akan kasus kawin muda, remaja juga rentan terlibat penyalahgunaan narkoba dan berisiko terkena HIV/AIDS.
"Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan remaja, salah satunya melalui program GenRe," ujarnya.