REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Polisi mengklaim pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan pengelola tempat hiburan malam. Tempat hiburan diplot sebagai salah satu lokasi peredaran narkona.

"Kita sudah melakukan pertemuan dengan pengelola hiburan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komber Pol Rikwanto, di Jakarta, Rabu (3/4).

Namun, menurut Rikwanto, para pengedar memiliki sasaran sendiri orang yang mengunjungi tempat hiburan malam. Sementara, pengelola sifatnya hanya mengelola saja.

Rikwanto menambahkan, para pengedar juga biasanya berpindah-pindah dan tidak menetap di satu tempat, jika modus mereka sudah diketahui mereka segera mengubah modus mereka. "Ketika sudah tercium pihak kepolisian mereka akan perbaharui lagi modusnya," kata Rikwanto.

Polisi juga berencana akan melakukan razia di tempat hiburan malam. Razia tersebut dengan tes urin dilokasi terjadinya operasi. Rikwanto mengatakan, sekalipun ada razia, pihaknya tidak ingin mengganggu aktifitas pengunjung.

Sebelumnya, polisi akan melakukan razia selektif terhadap mobil mewah yang dicurigai. Namun, penggunaan anjing pelacak dalam razia, polisi lebih memilih untuk sasaran yang sudah diduga.

"Anjing pelacak digunakan ketika sudah mendapat informasi penting, sudah ada sasaran yang ditentukan'' Kata Rikwanto.

Sementara, dalam kasus terbaru, polisi menemukan narkotika setelah pemiliknya mengalami kecelakaan. Itu terjadi ketika polisi menemukan 598 Happy Five dalam kecelakaan mobil mewah Porsche di Jakarta Selatan, (24/3).

Selang seminggu, ditemukan enam paket shabu dalam kecelakaan maut sedan Chamry, di Tol TB Simatupang KM 25 arah Pasar Minggu, Jakarta Selatan (30/3).

Ikuti Whatsapp Channel Republika