Selasa 02 Apr 2013 14:35 WIB

Perampok Bersenjata Gondol Rp 6,7 M Pegadaian Syariah DIY

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad
Aksi perampokan (ilustrasi)
Foto: www.cakka.web.id
Aksi perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Perampok bersenjata berhasil menguras brangkas milik Pegadaian Syariah Yogyakarta di Jalan Letjend Suprapto, Ngampilan, Yogyakarta, Senin (2/4) sekitar pukul 10.00 WIB. Kerugian akibat kejadian tersebut mencapai Rp 6,7 Miliar.

Menurut saksi mata yang juga manajer Pegadaian Syariah Ngampilan, Slamet Riyadi, saat kejadian listrik di kantor pegadaian itu tengah mati. Tiba-tiba, kata dia, ada sekelompok orang bersenjata masuk dan menodongkan pistol ke arahnya.

"Mereka meminta ditunjukan brankas penyimpanan uang," katanya menerangkan di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Karena merasa terancam, Slamet menunjukan ruang brangkas tersebut. Menurutnya di kantor itu ada sekitar 3 karyawan dan seorang satpam. Satpam tersebut juga ditodong pelaku yang diperkirakan berjumlah lima orang. Mereka menggunakan helm dan penutup muka sehingga hanya terlihat matanya saja.

Slamet dan karyawan pegadaian tersebut kemudian diikat tangan dan kakinya. Pelaku kemudian mengambil kunci brangkas dan menggasak seluruh isi brangkas tersebut.

Uang tunai sebanyak Rp 30,9 juta, perhiasan emas dan sejumlah surat berharga dibawa kelompok tersebut. Total keriugian mencapai Rp 6,7 Miliar.

Sementara menurut seorang petugas parkir di kawasan itu, Supriyadi, kelima pelaku tersebut membawa lima sepeda motor. Tiga di antaranya menurutnya, membawa tas ransel besar. Mereka langsung melarikan diri ke arah Utara setelah melakukan aksi perampokan tersebut.

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Mustaqim mengatakan, pihaknya telah memeriksa enam saksi terkait kasus tersebut. Tiga saksi merupakan karyawan pegadaian tersebut dan tiga lainnya adalah tukang parkir dan masyarakat di sekitar lokasi kejadian.

"Kita tengah mengombinasikan keterangan dari mereka untuk mengerucutkan ke kejadian sebenarnya. Kita juga tengah menganalisa TKP dan mohon doanya ini segera terungkap," ujarnya di Mapolresta Yogyakarta.

Diakuinya, pihaknya sudah mengantongi sidik jari pelaku. Berdasarkan keterangan saksi sementara pelaku ada lima orang dan menggunakan senjata laras pendek. "Namun jenisnya apa maish kita dalami apakah air soft gun atau apa," katanya.

Dari olah TKP awal, pihaknya mengindikasikan perampokan kantor pegadaian syariah Yogya ini mirip dengan perampokan Bank Danamon beberapa bulan lalu. Mustaqim optimis, kasus ini akan terungkap cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement