REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Wasekjen Partai Demokrat yang juga calon ketua umum, Saan Mustopa sudah tunduk kepada Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Muarojambi, Muslim Yahya. Saan memang disebut-sebut sebagai 'kuda hitam' dalam kongres luar biasa (KLB) di Bali, yang diagendakan memilih ketua umum yang ditinggalkan Anas Urbaningrum. Saan masuk dalam bursa ketum dari kubu Anas.
Namun, Muslim menyebut di KLB saat ini Partai Demokrat sudah satu suara. "KLB ini semuanya, seluruh Indonesia sudah suatu suara, soal ada kubu-kubu tersebut tidak ada lagi. Kelompok Saan Mustopa juga sudah tunduk dengan SBY," katanya di Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (29/3).
Muslim mengatakan sudah tidak ada lagi perpecahan yang membagi sejumlah kubu, seperti kubu loyalis Anas Urbaningrum, seperti Saan Mustopa dan Tri Dianto, serta Marzuki Ali.
"Itu kan di luar saja, ada ribut-ribut, perpecahan segala macam. Di dalam tidak," tegasnya.
Karenanya, Muslim optimistis seluruh kader di 33 provinsi mendukung SBY menjadi ketum Partai Demokrat. Kader dari Muarojambi juga sudah berkomitmen mendukung SBY.
"Dari dulu, Muarojambi sudah satu, yaitu mendukung SBY, sudah tidak ada lagi calon-calon lainnya," ujar Muslim.
Lebih jauh Muslim berpendapat SBY merupakan figur yang dinilai tepat untuk memipin Partai Demokrat sebagai Ketum. "Beliau yang mendirikan partai, jadi beliau yang tahu persis untuk menyelamatkan partai," imbuhnya mengakhiri.