Jumat 29 Mar 2013 12:01 WIB

Pria Diduga Tabrakkan Diri ke Kereta Akibat Stres

Rep: Radimas Wiwoho/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Warga menyaksikan jasad korban tewas di Stasiun Kereta Api Klender Baru, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Jumat (29/3).
Foto: Rahadimas Wiwoho
Warga menyaksikan jasad korban tewas di Stasiun Kereta Api Klender Baru, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Jumat (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PONDOK KOPI--Kecelakaan fatal terjadi di Stasiun Kereta Api Klender Baru, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Jumat (29/3). Seorang pria tewas akibat dilindas kereta api.

Berdasar keterangan warga dan saksi, pria tersebut diketahui bernama Mulyono, lahir di Grobogan, 11  September 1975. Ia diduga sengaja menghampiri kereta yang melintas dan menabrakkan diri.

Menurut keterangan penjaga perlintasan kereta api yang bertugas saat itu, Akbar, kecelakaan terjadi pada pukul 9.13 WIB.

Akbar mengaku mendapat penuturan dari warga sekitar dan saksi bahwa si korban sedang galau. Maryono, sebutnya, ingin pulang kampung tapi tak punya uang.

Kisah itu diperoleh Akbar dari saksi yang sempat nongkrong bersama korban di warung kopi. Rupanya sebelum insiden tersebut terjadi, Maryono ngopi dulu di sebuah warung yang berada dekat perumahan warga di pinggir rel kereta api.

Seusai minum kopi, semua teman-teman korban pulang, namun si korban tak ikut. Saat dicari oleh seorang teman, korban ternyata sedang berdiri di tengah rel sambil berbicara dengan telpon genggamnya.

Tak lama kemudian kereta bernomor KA. 142 dari arah Jakarta menuju Kroya, Bandung melintas. Alih-alih menghindar, korban, masih menurut saksi, malah menghampiri kereta yang sedang melaju tersebut.

Warga pun kaget, dan mereka langsung menghubungi polisi untuk melaporkan peristiwa tersebut. Menurut keterangan Republika, sejauh ini masih satu petugas polisi yang datang untuk mengambil sidik jari korban dan membawa saksi ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.

Sementara, jenazah, hingga berita diturunkan, masih belum dievakuasi dan masih tergeletak di tempat kejadian. Warga berinisiatif menutupi jasad korban dengan kain dan kertas seadanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement