Jumat 29 Mar 2013 11:10 WIB

Puskesmas Berharap tak Direpotkan Urusan Data KJS

Rep: Ilhami rizqi ashya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
  Seorang nenek warga Marunda, Jakarta Utara menunjukkan kartu Jakarta Sehat, yang diberikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Senin (12/11). (Adhi Wicaksono)
Seorang nenek warga Marunda, Jakarta Utara menunjukkan kartu Jakarta Sehat, yang diberikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Senin (12/11). (Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON JERUK—Puskesmas-puskesmas di Jakarta berharap mereka tak perlu ikut mengurusi data peserta Kartu Jakarta Sehat (KJS). Dengan alasan hanya bertugas mengobati, pihak puskesmas meminta agar tidak diikut-sertakan dalam pengurusan KJS.

Sejak diluncurkan 10 November 2012 silam, puskesmas diikut-sertakan dalam mengurus warga yang mendapat KJS. Bila ada pasien yang mendaftar menggunakan KJS, puskesmas diharapkan mengecek dulu kebenaran data.

“Kan repot jadinya, padahal itu bukan tugas kami,” ujar Marjuni Hutabarat, kepala puskesmas Kebon Jeruk. Marjuni mengatakan, seharusnya pihak puskesmas hanya bertugas mengobati, karena semua stafnya berprofesi di bidang kesehatan.

“Kalau soal urus-urus data begitu kan sudah ada departemennya masing-masing,” jelas Marjuni.

Apalagi, kata Marjuni, sejak adanya KJS ini, pasien di setiap puskesmas melonjak tajam.  “Di puskemas Kebon Jeruk naik 25%-30% bulan ini, kalau ditempat lain bisa sampai dua kali lipat,” ujarnya.

Pasien bertambah, otomatis kinerja pun meningkat. Karena itu, Marjuni berharap tak perlu diikutkan mengurusi data KJS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement