Rabu 27 Mar 2013 22:40 WIB

Wiranto Prihatin Banyak Pemuda Merasa Jadi Warga Dunia

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Dewi Mardiani
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto, mengatakan saat ini Indonesia sudah berada dalam jurang yang menyedihkan. Dari bangun tidur, lalu mandi, ternyata air bersih yang disuplai PT PAM sudah dimiliki Manila Water Company. Setelah itu minum air mineral kemasan yang ternyata bukan milik Indonesia, namun sahamnya 98 persen dimiliki grup dari Prancis.

Sehabis sarapan menuju kantor. Di tengah jalan menelpon menggunakan Blackberry dengan pulsa Mentari. Ternyata Mentari dimiliki Qtel Asia dari Qatar. “Rupanya semua yang dipakai bangsa Indonesia untuk kehidupan sehari-hari merupakan milik asing,” kata Wiranto dalam acara Seri Kuliah Umum Kandidat Presiden 2014 di Jakarta, Rabu, (27/3).

Namun, ujar Wiranto, kondisi memprihatinkan ini ditanggapi secara biasa saja oleh para pemuda Indonesia yang merasa menjadi warga dunia. Sekarang hanya sedikit pemuda yang masih mempunyai  nasionalisme. “Banyak pemuda yang terjebak sebagai warga dunia sehingga merasa wajar saja semua fasilitas penting dikuasai asing,”ujarnya.

Warga yang masih memiliki  secercah nasionalisme, terang Wiranto, tentu sangat prihatin dengan kondisi ini. Kalau semua milik bangsa ini sudah terjual habis kepada asing, apa yang akan diwariskan kepada  anak cucu kelak. “Tentunya harus prihatin kalau sampai menjadi budak di negeri sendiri,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement