Rabu 27 Mar 2013 16:25 WIB

'Uang Penggerak Politik Utama'

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Karta Raharja Ucu
Uang rupiah/ilustrasi.
Uang rupiah/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uang saat ini adalah penggerak politik utama kata Ketua Soegeng Sarjadi Syndicate, Soegeng Sarjadi.

Dulu ada istilah sugih tanpo bondo, nglurug tanpo bolo, namun sekarang tidak mungkin sugih tanpo bondo. Ini juga merupakan salah satu ciri politik ultramodern di Indonesia.

Soegeng menjelaskan politik ultramodern juga terlihat dari banyaknya pengusaha yang membeli partai politik. Padahal seharusnya berpolitik itu membawa amanat yang lebih baik, bukan hanya untuk mencapai kekuasaan.

Soegeng menghimbau para politisi muda yang tidak pernah membaca buku Das Kapital maupun perjuangan Mandela untuk segera membaca buku. Sebab, buku akan meningkatkan intelektualitas politisi.

Namun, lanjut Soegeng, seorang calon presiden bukan hanya butuh intelektualitas semata. Namun juga harus memiliki hati nurani.

Menurut Ketua Soegeng Sarjadi Syndicate, Soegeng Sarjadi, tanda lain politik ultramodern adalah munculnya anggapan melarang pernikahan sesama jenis dianggap sebagai pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

“Padahal perkawinan sejenis justru membuat manusia lebih rendah daripada binatang dan tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa Indonesia,” ujar Soegeng dalam Seri Kuliah Umum Soegeng Sarjadi Syndicate di Jakarta, Rabu, (27/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement